sore
tadi dosen mata kuliah Bahasa Inggris Lanjut gue iseng-iseng cerita
tentang Mario Teguh yang berujung pada permasalahan Indonesia.
beliau
memulainya dengan menceritakan bahwa Mario Teguh bilang manusia tidak
usah malu untuk mengakui bahwa mereka butuh uang. gada salahnya nayri
unag terus-menerus, gada aygn mubazir. karna setelah lo nyari uang
banyak, dan berlebih, maka lo bisa ngasih ebih itu ke mereka yang tidak
mampu. dan gue setuju. kalo ekspektasi kita sedikit, maka ujung-ujungnya
kita berkecukupan untuk kebutuhan kita saja, tapi kalo berekspektasi
lebih, Insya Allah kita bisa memberi kepada yang lain :D
lalu yang kedua, beliau menceritakan mengenai impor-impor yang terjadi di Indonesia.
seperti
minyak, misalnya. minyak mentah yang dihasilkan di Indonesia di ekspor
ke luar dan kemudian di impor lagi ke dalam negeri, that must be just
kidding! but it's real. beliau bialng, kalau untuk alasan bahwa
Indonesia tidak memiliki teknologi canggih untuk mengolah bahan mentah
tersebut, sehingga minyak mentah tadi di ekspor untuk di olah dan di
impor kembali dalam bentuk siap pakai. oke, kalau memang permasalahan
teknologi, kenapa pemerintah tidak mengumpulkan mahasiswa terpelajar
untuk dikirim sekolah diluar negeri, mempelajari teknologi disana lalu
membuatnya di Indonesia? mahasiswa kita beribu-beribu jumlahnya, semua
pintar-pintar.
pernyataan
ibu dosen tadi memang cukup membuka pikiran gue, kenapa pemerintah
tidak pernah melakukan hal itu? dan sedikit-sedikit, antara optimis dan
pesimis gue menyimpulkan : cukup banyak mahasiswa pintar, lulusan
perminyakan, teknik dan sebagainya. tapi korupsi yang merajalela ini
termasuk salah satu faktor yang menghambat jalannya pendidikan ke luar
karena otomatis pemerintah tidak punya cukup dana. kedua, mereka yang
sudah disekolahkan di luar, biasanya, cenderung memilih melanjutkan
kerja dan sekolahnya di luar dan menolah kembali untuk mengabdi pada
bangsa.
what a comedy !
correct me if i'm wrong.